Minggu pagi itu kami bangun lebih pagi dari Minggu pagi biasanya. Jam 06:30 kami sudah check out dan Bang Muklis juga sudah menjemput kami. Agak mellow harus mengakhiri liburan ini dan meninggalkan Casanemo. Menginap di Casanemo ini berkesan banget dan gue pasti akan balik ke sini lagi. Jam 07:00 kami tiba di Pelabuhan Balohan dengan tiket kapal cepat Express Bahari yang telah dibeli kemarin lewat teman Bang Muklis. Setelah pamit dengan Bang Muklis dan mengucapkan terimakasih, kami menuju dermaga.
Karena ada yang jual Bakpia Sabang gue menyempatkan untuk beli buat di rumah dan kantor. Gak lama sebenernya, lalu kami langsung menuju dermaga kapal cepat yang terlihat dari jauh rame banget. Dan di sinilah drama lagi-lagi terjadi. Tiket kapal cepat yang tertera jam keberangkatan dan nomor bangku gak ada gunanya! Kenapa gue bilang gak ada gunanya? Karena untuk naik ke kapal cepat malah antri dan desak-desakan. Gue gak ngertilah kenapa bisa begini. Gue kecewa dan sempet marah-marah juga. Dua kali ketahan di gerbang menuju dermaga, gue sempat lolos tapi ketiga adek gue masih ketahan. Gue ngamuk-ngamuk dulu protes kenapa chaos gini tapi gak dapet jawaban malah cuma disuru tenang. Niatnya naik kapal cepat biar lebih nyaman dan cepat sampe Ulee Lheue malah sama aja kek naik kapal lambat yang makan waktu 2 jam perjalanan. Harusnya jam 08:00 kami udah naik kapal dan sampe di Ulee Lheue jam 08:45, tapi karena kejadian ini kami jadi baru bisa naik kapal jam 09:00.
Jam 10:00 kami sampe di Pelabuhan Ulee Lheue setelah melewati drama-drama gak penting itu. Kami langsung cari makan di sekitar pelabuhan dan pilihannya adalah Mie Aceh. Cuma di Aceh gue akhirnya mau makan mie haha. Enak juga ternyata. Hanya dengan Rp 8.000 gue bisa menikmati mie khas Kota Serambi Mekah ini.
Recent Comments